CARNAVAL⚡ Beli Mobil Honda Raih Hadiah Spesial
0
Years
:
0
Months
:
0
Days
:
0
Hrs
:
0
Mins
:
0
Secs
Beli Sekarang
Segala bentuk transaksi hanya melalui Virtual Account atau Nomor Rekening Resmi PT. Bintang Dewata Abadi. Cara bertransaksi aman dengan Honda Klik di sini
Mobil Berguncang? Tanda Suspensi Mobil Kamu Ada Gangguan!

Mobil Berguncang? Tanda Suspensi Mobil Kamu Ada Gangguan!

Suspensi mobil adalah salah satu elemen paling penting dalam sebuah kendaraan yang sering kali tidak disadari oleh pengendara. Fungsi utama suspensi mobil adalah untuk menyerap guncangan yang terjadi saat mobil melaju di jalanan yang tidak rata, serta menjaga stabilitas dan kenyamanan selama perjalanan. Sistem suspensi mobil tidak hanya penting bagi kenyamanan penumpang, tetapi juga memainkan peran krusial dalam menjaga kontrol dan keselamatan kendaraan.

Komponen Utama Suspensi Mobil

Suspensi mobil terdiri dari beberapa komponen yang bekerja secara bersama-sama. Setiap komponen memiliki peran khusus dalam menjaga mobil tetap stabil dan nyaman, meskipun kondisi jalan bervariasi. Berikut adalah beberapa komponen utama suspensi mobil:

  1. Per (Spring)
    Per adalah bagian dari suspensi mobil yang bertugas menyerap sebagian besar guncangan dari jalan. Pada umumnya, ada dua jenis per yang digunakan dalam suspensi mobil: coil spring (pegas koil) dan leaf spring (pegas daun). Coil spring biasanya digunakan pada mobil penumpang modern, sedangkan leaf spring sering ditemukan pada kendaraan berat seperti truk.
  2. Shock Absorber (Peredam Kejut)
    Peredam kejut adalah komponen yang berfungsi untuk mengontrol gerakan per, sehingga mobil tidak memantul terlalu lama setelah menghadapi guncangan. Tanpa shock absorber yang berfungsi dengan baik, mobil bisa terus berguncang setelah melewati jalan yang tidak rata, yang tentunya sangat mengganggu kenyamanan dan juga berbahaya.
  3. Strut
    Pada beberapa mobil, strut menggantikan fungsi shock absorber dan per dalam satu unit. Strut digunakan di suspensi depan kebanyakan mobil dan menjadi penopang utama yang mendukung beban kendaraan, serta membantu menjaga keseimbangan antara stabilitas dan kenyamanan.
  4. Control Arm
    Control arm adalah bagian yang menghubungkan roda dengan sasis kendaraan. Komponen ini memungkinkan roda bergerak naik turun sesuai dengan kondisi jalan, tetapi tetap menjaga sudut kemiringan roda agar tetap stabil. Ini penting untuk memastikan kendaraan tetap responsif dan mudah dikendalikan.
  5. Stabilizer Bar (Anti-roll Bar)
    Stabilizer bar adalah komponen yang membantu mengurangi kecenderungan mobil untuk miring saat menikung. Dengan menghubungkan suspensi di kedua sisi mobil, stabilizer bar memastikan distribusi gaya yang merata saat mobil berbelok, sehingga mengurangi risiko mobil terguling atau kehilangan kontrol.

Fungsi Suspensi Mobil

Fungsi utama suspensi mobil adalah untuk menyerap guncangan dan getaran dari permukaan jalan yang tidak rata. Ketika mobil melaju di jalan yang bergelombang atau berlubang, suspensi mobil akan bekerja untuk memastikan bahwa guncangan tersebut tidak langsung diteruskan ke bodi mobil dan penumpang. Selain menyerap guncangan, suspensi mobil juga membantu menjaga agar roda tetap menempel pada permukaan jalan, yang penting untuk menjaga traksi dan stabilitas kendaraan.

Suspensi mobil juga memainkan peran penting dalam handling kendaraan. Saat mobil menikung atau melakukan manuver cepat, suspensi membantu menjaga mobil tetap stabil dan terkendali. Tanpa suspensi yang baik, mobil akan cenderung bergoyang atau bahkan terguling ketika dihadapkan pada kondisi jalan yang ekstrem atau tikungan tajam.

Tanda-Tanda Suspensi Mobil Bermasalah

Seperti komponen kendaraan lainnya, suspensi mobil juga bisa mengalami keausan atau kerusakan seiring waktu. Beberapa tanda umum yang menunjukkan suspensi mobil bermasalah antara lain:

  1. Mobil Bergoyang atau Memantul Berlebihan
    Jika mobil terasa terlalu sering memantul atau bergoyang setelah melewati jalan yang tidak rata, kemungkinan besar ada masalah pada per atau shock absorber.
  2. Ban Aus Tidak Merata
    Suspensi yang rusak dapat menyebabkan distribusi tekanan pada ban tidak merata, yang akan menyebabkan keausan pada ban lebih cepat di satu sisi dibandingkan sisi lainnya.
  3. Kendali Mobil Berkurang
    Suspensi yang bermasalah akan mempengaruhi kemampuan pengemudi untuk mengendalikan mobil, terutama saat menikung atau mengemudi di kecepatan tinggi.
  4. Mobil Terasa Miring
    Jika satu sisi mobil terlihat lebih rendah atau lebih tinggi dari sisi lainnya, ini bisa menjadi tanda ada komponen suspensi yang rusak atau aus.
  5. Suara Aneh Saat Berkendara
    Suspensi yang rusak sering kali menyebabkan suara berderak, bergetar, atau bunyi lain yang tidak biasa saat mobil melewati jalan bergelombang.

Dampak Suspensi Mobil yang Bermasalah

Suspensi mobil yang tidak berfungsi dengan baik tidak hanya akan mengurangi kenyamanan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Suspensi yang rusak dapat menyebabkan kendaraan kehilangan stabilitas saat mengemudi, terutama dalam kondisi jalan yang buruk atau saat mengemudi di kecepatan tinggi. Selain itu, suspensi yang tidak optimal juga dapat memperpanjang jarak pengereman, yang sangat berbahaya dalam situasi darurat.

Ban yang cepat aus karena suspensi yang buruk juga dapat menyebabkan masalah tambahan, seperti kehilangan traksi dan meningkatkan risiko terjadinya ban pecah. Karena itu, sangat penting untuk selalu memeriksa dan merawat suspensi mobil secara rutin agar kendaraan tetap dalam kondisi optimal.

Perawatan Suspensi Mobil

Untuk menjaga agar suspensi mobil tetap dalam kondisi baik, perawatan rutin sangatlah penting. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk memeriksa shock absorber, per, dan komponen lainnya secara berkala, serta memastikan ban memiliki tekanan yang tepat dan seimbang. Jika ada tanda-tanda kerusakan pada suspensi, segera bawa mobil ke bengkel Honda untuk diperiksa dan diperbaiki.

Dengan melakukan perawatan yang baik, suspensi mobil akan tetap berfungsi optimal, menjaga kenyamanan, serta memastikan keselamatan saat berkendara.

Mobil Overheat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mobil Overheat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mobil overheat adalah kondisi di mana mesin mobil mengalami kenaikan suhu yang berlebihan. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, terutama saat berkendara dalam cuaca panas atau ketika mobil digunakan untuk perjalanan jauh. Mobil overheat tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga bisa merusak mesin jika tidak segera ditangani. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mobil bisa mengalami overheat dan cara mengatasinya.

Penyebab Mobil Overheat

  1. Kekurangan Cairan Pendingin Sistem pendingin pada mobil berfungsi untuk menjaga suhu mesin agar tetap stabil. Kekurangan cairan pendingin atau coolant menjadi penyebab umum terjadinya overheat. Cairan ini berperan penting dalam menyerap panas dari mesin dan melepaskannya melalui radiator.
  2. Kerusakan pada Radiator Radiator yang rusak atau bocor juga bisa menyebabkan mobil overheat. Radiator yang tidak berfungsi dengan baik tidak mampu menurunkan suhu coolant dengan efektif, sehingga mesin menjadi terlalu panas.
  3. Thermostat yang Rusak Thermostat adalah komponen yang mengatur aliran coolant dari mesin ke radiator. Jika thermostat macet atau tidak bekerja dengan baik, cairan pendingin tidak akan mengalir sebagaimana mestinya, menyebabkan mesin menjadi panas dan mobil overheat.
  4. Kipas Radiator Tidak Berfungsi Kipas radiator berfungsi untuk mendinginkan radiator dengan mengalirkan udara melaluinya. Jika kipas ini rusak atau tidak menyala, suhu radiator akan meningkat dan menyebabkan mobil overheat.
  5. Kebocoran pada Sistem Pendingin Kebocoran pada selang, gasket, atau komponen lain di sistem pendingin dapat menyebabkan cairan pendingin berkurang dan akhirnya mengakibatkan mesin overheat.
  6. Oli Mesin yang Tidak Cukup Oli berperan penting dalam melumasi dan mendinginkan mesin. Kekurangan oli dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada komponen mesin, sehingga suhu meningkat dan menyebabkan mobil overheat.

Cara Mengatasi Mobil Overheat

  1. Matikan AC dan Nyalakan Heater Saat overheat terjadi, matikan AC untuk mengurangi beban mesin. Nyalakan heater pada suhu maksimal untuk membantu menyerap panas dari mesin ke dalam kabin.
  2. Berhenti di Tempat Aman Segera hentikan mobil di tempat yang aman jika jarum suhu pada dashboard menunjukkan tanda mobil overheat. Matikan mesin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
  3. Periksa Cairan Pendingin Setelah mesin agak dingin, buka kap mesin dan periksa level cairan pendingin di reservoir. Jika cairan berkurang, tambahkan coolant yang sesuai atau air bersih sementara.
  4. Periksa Kebocoran Periksa apakah ada tanda-tanda kebocoran pada sistem pendingin, seperti cairan yang menetes di bawah mobil atau pada komponen radiator dan selang. Jika ditemukan kebocoran, segera bawa mobil ke bengkel untuk perbaikan.
  5. Periksa Kipas Radiator Pastikan kipas radiator berfungsi dengan baik. Anda bisa mendengar suara kipas yang berputar saat mesin panas. Jika kipas tidak menyala, periksa sekering atau bawa ke bengkel untuk diperbaiki.
  6. Jangan Langsung Membuka Tutup Radiator Hindari membuka tutup radiator saat mesin masih panas, karena cairan pendingin yang mendidih bisa menyembur keluar dan menyebabkan luka bakar. Tunggu hingga mesin benar-benar dingin sebelum membuka tutup radiator.

Pencegahan Mobil Overheat 

  1. Rutin Memeriksa Cairan Pendingin Pastikan untuk selalu memeriksa dan mengisi cairan pendingin secara rutin, terutama sebelum melakukan perjalanan jauh.
  2. Servis Berkala Lakukan servis rutin di bengkel Honda untuk memastikan semua komponen sistem pendingin berfungsi dengan baik.
  3. Periksa Kondisi Radiator dan Kipas Pastikan radiator bersih dari kotoran dan kipas berfungsi dengan baik. Ini membantu memastikan aliran udara yang optimal untuk pendinginan.
  4. Ganti Oli Secara Berkala Gantilah oli mesin sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan untuk menjaga kinerja mesin tetap optimal dan mencegah overheat.

Dengan memahami penyebab mobil overheat dan cara mengatasinya, Anda dapat menjaga mobil tetap dalam kondisi prima dan terhindar dari risiko kerusakan yang lebih parah. Jika Anda memiliki mobil Honda, kami sangat merekomendasikan untuk membawa kendaraan Anda ke bengkel resmi Honda. Di bengkel resmi, teknisi yang berpengalaman dan terlatih khusus akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan peralatan canggih yang dirancang untuk kendaraan Honda. Selain itu, Anda akan mendapatkan jaminan kualitas dan keaslian suku cadang, sehingga masalah overheat dapat ditangani dengan efektif dan cepat. Dengan perawatan yang tepat dari bengkel resmi Honda, mobil Anda akan selalu berada dalam kondisi prima, siap untuk menemani perjalanan Anda dengan aman dan nyaman. Pastikan untuk menjadwalkan pemeriksaan rutin guna menghindari risiko overheat dan kerusakan lainnya yang dapat mengganggu kenyamanan berkendara Anda.

Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dari Honda Bintang Tabanan Bali!

Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dari Honda Bintang Tabanan Bali!

Halo, Honda Lovers!

Hari yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba. 17 Agustus selalu menjadi momen bersejarah bagi kita semua sebagai bangsa Indonesia. Tahun ini, kita merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 dengan penuh semangat dan kebanggaan.

Di hari yang istimewa ini, Honda Bintang Tabanan Bali ingin mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan bangsa ini selalu menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang, bekerja keras, dan memberikan yang terbaik bagi negeri tercinta.

Semangat kemerdekaan ini juga kami wujudkan dengan terus memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan kami. Di Honda Bintang Tabanan Bali, kami percaya bahwa kebebasan memilih kendaraan yang aman, nyaman, dan berkualitas adalah bagian dari kebahagiaan dalam menikmati hasil kemerdekaan. Oleh karena itu, kami selalu berkomitmen untuk menghadirkan produk-produk terbaik dari Honda serta pelayanan yang ramah dan profesional untuk Anda.

Di momen perayaan kemerdekaan ini, kami mengajak Sobat Honda semua untuk terus melangkah maju bersama-sama, membangun Indonesia yang lebih baik. Kami berharap, semangat perjuangan yang diwariskan oleh para pahlawan bisa terus kita pelihara dan wujudkan dalam setiap langkah kehidupan.

Sekali lagi, Selamat Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia! Mari bersama kita jaga persatuan dan terus berkarya untuk masa depan yang lebih gemilang!

Salam hangat dari kami,
Honda Bintang Tabanan Bali

Minyak Rem Mobil Tidak Diganti? Ini 5 Bahaya Mengintai!

Minyak Rem Mobil Tidak Diganti? Ini 5 Bahaya Mengintai!

Mengganti minyak rem adalah hal penting buat menjaga performa dan keselamatan mobil. Tapi, banyak orang yang suka lupa atau nggak tahu kapan harus ganti minyak rem mobil. Nah, berikut ini panduan santai tentang kapan dan kenapa kamu harus ganti minyak rem, plus tanda-tanda yang perlu diperhatikan.

Kapan Harus Ganti Minyak Rem Mobil?

Kebanyakan produsen mobil menyarankan buat ganti minyak rem setiap 2-3 tahun atau setiap 30.000-45.000 kilometer, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Tapi, ini bisa beda-beda tergantung jenis mobil dan cara kamu menggunakannya.

Tanda-tanda Minyak Rem Mobil Perlu Diganti

  1. Warna Minyak Rem Berubah Minyak rem baru biasanya bening atau kuning muda. Kalau udah mulai cokelat atau hitam, itu tandanya minyak rem udah kotor dan harus diganti.

  2. Kinerja Rem Menurun Kalau rem mulai terasa lembek atau pedal rem jadi lebih panjang, bisa jadi minyak rem udah nggak bagus lagi.

  3. Penggantian Komponen Rem Setiap kali ganti komponen rem seperti bantalan atau cakram rem, sebaiknya minyak rem juga diganti supaya sistem rem tetap oke.

  4. Minyak Rem Menyerap Air Minyak rem bisa nyerap kelembapan dari udara, yang bikin titik didihnya turun. Ini bisa bikin rem nggak optimal, terutama kalau dipakai ngerem terus-menerus.

Bahaya Jika Tidak Mengganti Minyak Rem Mobil

Mengabaikan penggantian minyak rem bisa berdampak serius pada keselamatan berkendara. Berikut beberapa bahaya yang bisa terjadi jika minyak rem tidak diganti secara rutin:

  1. Kinerja Rem Menurun Minyak rem yang sudah tua atau terkontaminasi bisa menyebabkan kinerja rem menurun. Pedal rem bisa terasa lembek dan butuh jarak lebih jauh untuk menghentikan mobil, yang bisa sangat berbahaya, terutama dalam situasi darurat.

  2. Korosi pada Sistem Rem Minyak rem bersifat higroskopis, artinya dapat menyerap air dari udara. Kelembapan ini bisa menyebabkan korosi pada komponen logam dalam sistem rem, seperti kaliper dan silinder utama, yang bisa mengakibatkan kerusakan serius.

  3. Pengereman Tidak Stabil Kelembapan dalam minyak rem bisa mendidih saat sistem rem panas, misalnya saat pengereman berat. Ini bisa menyebabkan terbentuknya gelembung udara dalam sistem rem, yang membuat pengereman tidak stabil dan kurang responsif.

  4. Kerusakan Komponen Rem Minyak rem yang kotor bisa menyebabkan penumpukan kotoran dan endapan di dalam sistem rem. Hal ini bisa merusak komponen seperti piston dan kaliper, yang akhirnya memerlukan perbaikan atau penggantian yang mahal.

  5. Peningkatan Risiko Kecelakaan Semua masalah di atas bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Kinerja rem yang tidak optimal atau tidak dapat diprediksi bisa mengakibatkan kecelakaan, terutama dalam kondisi lalu lintas padat atau di jalan yang licin.

minyak rem mobil

Cara Mencegah Bahaya Tersebut

  • Periksa Minyak Rem Secara Berkala: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi dan level minyak rem. Jika terlihat gelap atau kotor, segera ganti.
  • Ikuti Rekomendasi Pabrikan: Selalu ikuti jadwal penggantian minyak rem yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil.
  • Gunakan Minyak Rem Berkualitas: Pilih minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi mobil kamu dan berkualitas tinggi untuk memastikan kinerja yang optimal.
  • Perawatan Sistem Rem: Selain mengganti minyak rem, pastikan juga melakukan perawatan rutin pada seluruh sistem rem, termasuk pengecekan bantalan, cakram, dan kaliper rem.

Kesimpulan

Mengganti minyak rem mobil secara teratur adalah langkah penting untuk menjaga kinerja rem dan keselamatan berkendara. Mengabaikan hal ini bisa mengakibatkan berbagai masalah serius, dari kinerja rem yang menurun hingga risiko kecelakaan. Dengan melakukan perawatan rutin dan mengikuti rekomendasi pabrikan, kamu bisa memastikan sistem rem mobil selalu dalam kondisi terbaik dan siap menghadapi berbagai kondisi jalan.

Penyebab Rem Mobil Terkunci dan Cara Mengatasinya

Penyebab Rem Mobil Terkunci dan Cara Mengatasinya

Rem mobil yang terkunci adalah masalah serius yang bisa membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang. Kondisi ini bisa terjadi pada berbagai situasi, baik saat mobil sedang bergerak maupun saat berhenti. Berikut adalah beberapa penyebab umum rem mobil terkunci dan cara mengatasinya.

1. Kerusakan pada Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik memainkan peran penting dalam kinerja rem mobil. Jika ada kebocoran atau masalah pada sistem hidrolik, tekanan yang diperlukan untuk mengoperasikan rem tidak akan tercapai, yang bisa menyebabkan rem terkunci.

Solusi: Periksa sistem hidrolik secara berkala dan pastikan tidak ada kebocoran pada selang atau komponen lainnya. Segera ganti bagian yang rusak atau aus.

2. Bantalan Rem yang Aus

Bantalan rem yang aus bisa menyebabkan gesekan yang berlebihan pada cakram rem. Ketika bantalan rem terlalu tipis, mereka tidak bisa melepaskan cakram sepenuhnya, yang bisa menyebabkan rem terkunci.

Solusi: Rutin memeriksa dan mengganti bantalan rem sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil.

3. Cakram atau Drum Rem yang Rusak

Cakram atau drum rem yang bengkok atau rusak bisa menyebabkan rem terkunci. Permukaan yang tidak rata pada cakram atau drum akan membuat bantalan rem sulit melepaskannya, yang mengakibatkan rem tetap tertekan.

Solusi: Segera ganti cakram atau drum rem yang rusak untuk menghindari masalah lebih lanjut.

4. Kaliper Rem yang Bermasalah

Kaliper rem berfungsi untuk menjepit bantalan rem ke cakram. Jika kaliper rem macet atau rusak, rem bisa tetap terkunci meskipun pedal rem dilepaskan.

Solusi: Periksa kaliper rem secara berkala dan pastikan mekanismenya bekerja dengan baik. Bersihkan dan lumasi bagian yang perlu untuk menjaga kinerja optimal.

rem mobil

5. Penggunaan Minyak Rem yang Salah

Minyak rem yang tidak sesuai dengan spesifikasi mobil bisa menyebabkan rem terkunci. Minyak rem memiliki berbagai jenis dan setiap mobil memerlukan jenis yang spesifik.

Solusi: Selalu gunakan minyak rem yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil. Periksa level minyak rem secara rutin dan ganti jika perlu.

6. Kerusakan pada Sensor ABS

Sistem Anti-lock Braking System (ABS) dirancang untuk mencegah rem terkunci saat pengereman mendadak. Jika sensor ABS rusak atau tidak berfungsi dengan baik, sistem ini tidak akan bekerja dengan optimal.

Solusi: Lakukan pengecekan rutin pada sistem ABS dan pastikan semua sensor berfungsi dengan baik. Perbaiki atau ganti sensor yang rusak.

7. Gangguan pada Sistem Elektronik

Pada mobil modern, sistem rem sering dikendalikan oleh modul elektronik. Gangguan pada modul ini, seperti kerusakan pada kabel atau kesalahan dalam program, bisa menyebabkan rem terkunci.

Solusi: Periksa sistem elektronik secara berkala dan pastikan tidak ada kerusakan pada kabel atau modul. Lakukan update pada perangkat lunak jika diperlukan.

Kesimpulan

Rem mobil yang terkunci adalah masalah yang serius dan bisa membahayakan keselamatan. Dengan mengetahui penyebab-penyebab umum dan cara mengatasinya, pengemudi dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kondisi rem mobil tetap prima. Perawatan rutin dan pemeriksaan berkala adalah kunci untuk mencegah masalah ini. Pastikan untuk selalu mengikuti promo service Honda terkait perawatan dan penggantian komponen rem.

This will close in 0 seconds

This will close in 11 seconds